TUGAS AGROKLIMATOLOGI
“KELEMBABAN”
DI SUSUN
OLEH :
MIDUK
ERIANTO
NIM.
1206136718
JURUSAN
AGROTEKNOLOGI-B
FAKULTAS
PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2013
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah
memberikan kesehatan dan keselamatan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “KELEMBABAN UDARA”.
Penulis
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ir. Ardian,MSi.Sebagai dosen Pembimbing
Mata Kuliah Agroklimatologi yang telah banyak memberikan bimbingan, Arahan, dan
motifasi sampai selesainya makalah ini.
Tidak lupa pula untuk rekan-rekan
yang telah banyak membantu penulis di dalam penyelesaian makalah ini, yang tidak
dapat penulis sebutkan satu-persatu. Tidak ada yang pantas diberikan, selain
balasan dari Tuhan Yang Maha Kuasa untuk kemajuan kita semua dalam menghadapi
masa depan nanti. Serta Terima Kasih kepada rekan-rekan yang memberikan
kritikan terhadap makalah ini.
Akhirnya penulis sangat mengharapkan
agar makalah ini bermanfaat bagi kita semua baik untuk masa kini maupun untuk
masa yang akan datang.
Pekanbaru,
September 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang............................................................................. 4
1.2. Rumusan Masalah........................................................................ 5
1.3. Tujuan.......................................................................................... 5
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Pengertian Kelembaban................................................................ 6
2.2. Prinsip
Kelembaban .................................................................... 7
III. PEMBAHASAN
3.1. Pengertian Kelembaban............................................................... 8
3.1.1. Kelembapan
absolut...............................................................
3.1.2.
Kelembapan spesifik..............................................................
3.1.3.
Kelembaban relatif / Nisbi.....................................................
3.1.4. Kerapatan Uap Air.................................................................
3.1.5. Tekanan Uap Air....................................................................
3.1.6. Kelembaban Spesifik.............................................................
3.2. Alat-Alat Pengukur Kelembaban Udara ..................................... 11
3.2.1. Psychrometer Bola Basah Dan Bola Kering..........................
3.2.2. Psychrometer Assmann..........................................................
3.2.3. Psychrometer Putar (Whirling)...............................................
3.2.4. Higrometer Rambut...............................................................
3.3. Macam-macam kelembaban udara
............................................... 10
3.4. Cara Praktis Mengatur Kelembaban pada Tanaman .................... 11
IV. PENUTUP
4.1.
Kesimpulan.......................................................................................... 14
4.2. Saran.................................................................................................... 14
V. DAFTAR PUSTAKA
I.
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kelembaban udara relatif (atau RH, Relative Humidity), adalah rasio antara tekanan
uap air aktual
pada temperatur tertentu dengan tekanan uap air jenuh pada temperatur tersebut.
Pengertian lain dari Kelembapan adalah perbandingan antara jumlah uap air yang
terkandung dalam udara pada suatu waktu tertentu dengan jumlah uap air maksimal
yang dapat ditampung oleh udara tersebut pada tekanan dan temperatur yang sama.
Dalam konteks budidaya
tanaman dalam
ruang lingkup pertanian baik berupa budidaya tanaman pangan, perkebunan,
ataupun budidaya tanaman holtikultura dsb. Maka
kelembaban udara dipengaruhi dan memengaruhi laju transpirasi tanaman.
Kelembaban udara memiliki pengaruhi pada
proses transpirasi tanaman, tingginya laju transpirasi akan meningkatkan laju
penyerapan air oleh akar hingga pada batas tertentu, namun jika terlalu tinggi
melampaui laju penyerapan dan terjadi
secara terus menerus akan menyebabkan tanaman mengering.
Transpirasi adalah proses hilangnya air dalam bentuk uap air
dari jaringan hidup tanaman yang terletak di atas permukaan tanah melewati
stomata, lubang kutikula, dan lentisel 80% air yang ditranspirasikan berjalan
melewati lubang stomata. Disamping itu juga kelembaban udara bersama dengan
temperatur juga memiliki pengaruh pada proses pertumbuhan dan perkembangan hama
dan penyakit. Hal ini terjadi karena, kondisi kelembaban dan temperatur pada nilai
tertentu merupakan nilai yang optimal bagi pertumbuhan dan perkembangan hama
dan penyakit tanaman.
Oleh karena itu, dengan mengetahui kelembaban dan juga
temperatur pada suatu wilayah, maka kita dapat menentukan langkah antisipatif
untuk budidaya tanaman. Sebab, jika
kita mengetahui kelembaban suatu tempat, maka kita dapat menentukan tanaman
apa yang tepat untuk dibudidayakan pada nilai kelembaban yang kita ketahui.
Kelembaban udara selalu memiliki korelasi ataupun hubungan
dengan temperatur. Kedua komponen iklim ini memiliki pengaruh pada konidisi
lingkungan suatu tempat..
1.2. Rumusan Masalah
Dalam
makalah ini masalah yang akan diangkat adalah
1.
Alat ukur kelembaban dan bagaimana cara
kerjanya
2.
Macam-macam kelembaban
3.
Hubungan kelembaban dengan pertanian
4.
Bagaimana cara pengaturan kelembaban
1.3 Tujuan
Tujuan
penulisan makalah ini agar dapat :
1.
Memberi penjelasan tentang Alat ukur kelembapan serta cara kerjanya.
2.
Mengerti tentang macam-macam kelembapan.
3.
Mengetahui pentingnya kelembapan terhadap pertanian dan mengetahui
hubungan kelembapan tersebut.
4.
Mengetahui cara mengatur kelembapan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Kelembaban
Kelembaban adalah konsentrasi uap air di udara. Angka konsentasi ini dapat
diekspresikan dalam kelembapan absolut, kelembapan spesifik atau kelembapan
relatif. Alat untuk mengukur kelembapan disebut higrometer. Sebuah humidistat digunakan untuk mengatur tingkat
kelembapan udara dalam sebuah bangunan dengan sebuah pengawal lembab (dehumidifier). Dapat dianalogikan
dengan sebuah termometer dan termostat untuk suhu udara. Perubahan tekanan
sebagian uap air di udara berhubungan dengan perubahan suhu. Konsentrasi air di
udara pada tingkat permukaan laut dapat mencapai 3% pada 30 °C
(86 °F), dan tidak melebihi 0,5% pada 0 °C (32 °F). Kandungan uap
air dalam udara hangat lebih banyak daripada kandungan uap air dalam udara
dingin. Jika udara banyak mengandung uap air didinginkan maka suhunya turun dan
udara tidak dapat menahan lagi uap air sebanyak itu.Uap air berubah menjadi
titik-titik air. Udara yan mengandung uap air sebanyak yang dapat dikandungnya
disebut udara jenuh. Kelembaban
udara padaketinggian lebih dati 2 meter dari permukaan menunjukkan perbedaan
yang nyata antara malam dan siang hari. Pada lapisan udara yang lebih tinggi
tersebut, pengaruh angin terjadi lebih besar. Udara lembab dan udara kering
dapat tercampur lebih cepat (Benjamin,
1994).
Kelembaban udara disuatu tempat berbeda-beda, tergantung pada
tempatnya. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya,
diantaranya: Jumlah radiasi yang dipancatkan matahari yang diterima bumi,
pengaruh daratan atau lautan, pengaruh ketinggian (altitude) dan pengaruh angin
(Handoko, 1994).
Kelembaban udara yang lebih tinggi pada
udara dekat permukaan pada siang hari disebabkan karena penambahan uap air
hasil evapotranspirasi dari permukaan. Proses ini berlangsung karena permukaan
tanah menyerap radiasi matahari selama siang hari tersebut. Pada malam hari,
akan berlangsung proses kondensasi atau pengembunan yang memanfaatkan uap air
yang berasal dari udara. Oleh sebab itu, kandungan uap air di udara dekat
permukaan tersebut akan berkurang (Benjamin, 1994).
Dalam kelembaban ini kita mengenal beberapa istilah yaitu kelembaban mutlak,
kelembaban specifik dan kelembaban relatif. Kelembaban mutlak adalah massa uap
air yang berada dalam satu satuan udara yang dinyatakkan dalam gram/ m,
kelembaban specifik merupakan perbandingan massa uap air di udara dengan satuan
massa udara yang dinyatakkan dalam gram/ kilogram, sedangkan kelembaban relatif
merupakan perbandingan jumlah uap air di udara dengan jumlah maksimum uap air
yang kandung panas dan temperatur tertentu yang dinyatakkan dalam persen ( % )
(Kartasapoetra, 1990).
2.2. Prinsip Kelembaban
Beberapa prinsip yang umum digunakan dalam pengukuran
kelembaban udara yaitumetode pertambahan panjang dan berat pada benda-benda
higroskopis, serta metode termodinamika. Alat pengukur kelembaban udara secara
umum disebut higrometer sedangkan yang menggunakan metode termodinamika disebut
psikrometer (Kartasapoetra, 1990).
III. PEMBAHASAN
3.1.
Pengertian Kelembaban
Kelembaban udara adalah tingkat
kebasahan udara karena dalam udara air selalu terkandung dalam bentuk uap air. Kandungan
uap air dalam udara hangat lebih banyak daripada kandungan uap air dalam udara
dingin. Kalau udara banyak mengandung uap air dingin maka suhunya turun dan
udara tidak dapat menahan lagi uap air sebanyak itu. Uap air berubah menjadi
titik-titik air. Udara yan mengandung uap air sebanyak yang dapat dikandungnya
disebut udara jenuh
Kelembapan udara (humidity
gauge) adalah
jumlah uap air diudara (atmosfer). Kelembapan
adalah konsentrasi uap air di udara.Angka konsentasi ini dapat
diekspresikan dalam kelembapan absolut, kelembapan spesifik atau kelembapan
relatif.Alat yang digunakan untuk
mengukur kelembapan disebut dengan Higrometer. Sebuah humidistat digunakan untuk mengatur tingkat
kelembapan udara dalam sebuah bangunan dengan sebuah pengawal lembap (dehumidifier).
Kelembaban udara adalah tingkat kebasahan udara karena
dalam udara air selalu terkandung dalam bentuk uap air. Kandungan uap air dalam
udara hangat lebih banyak daripada kandungan uap air dalam udara dingin. Kalau
udara banyak mengandung uap air didinginkan maka suhunya turun dan udara tidak
dapat menahan lagi uap air sebanyak itu. Uap air berubah menjadi titik-titik
air. Udara yan mengandung uap air sebanyak yang dapat dikandungnya disebut udara jenuh.
Dapat dianalogikan dengan sebuah termometer dan termostat untuk suhu udara.Perubahan tekanan
sebagian uap air di udara berhubungan dengan perubahan suhu. Konsentrasi air di
udara pada tingkat permukaan laut dapat mencapai 3% pada 30 °C
(86 °F), dan tidak melebihi 0,5% pada 0 °C (32 °F).
Ada dua istilah kelembapan udara yaitu kelembapan tinggi dan
kelembapan rendah.Kelembapan tinggi adalah jumlah uap air yang banyak diudara,
sedangkan kelembapan rendah adalah jumlah uap air yang sedikit diudara. Kelembapan
udara dapat dinyatakan sebagai kelembapan udara absolut, kelembapan nisbi
(relatif), maupun defisit tekanan uap air. Kelembapan absolut adalah kandungan
uap air yang dapat dinyatakan dengan massa uap air atau tekanannya per satuan
volume (kg/m3). Kelembapan nisbi (relatif) adalah perbandingan
kandungan (tekanan) uap air actual dengan keadaan jenuhnya (g/kg). Defisit
tekanan uap air adalah selisih antara tekanan uap jenuh dengan tekanan uap
aktual.
3.1.1. Kelembapan absolut
Kelembapan absolut mendefinisikan massa dari uap air pada volume tertentu campuran udara atau gas, dan umumnya dilaporkan dalam gram per meter kubik (g/m3).
3.1.2. Kelembapan spesifik
Kelembapan spesifik adalah metode untuk mengukur jumlah uap
air di udara dengan rasio terhadap uap air di udara kering. Kelembapan spesifik
diekspresikan dalam rasio kilogram uap air, mw, per kilogram udara, ma .
3.1.3.
Kelembaban relatif / Nisbi
Kelembapan Relatif / Nisbi yaitu perbandingan jumlah uap air
di udara dengan yang terkandung di udara pada suhu yang sama. Kelembaban nisbi
membandingkan antara kandungan/tekanan uap air aktual dengan keadaan jenuhnya
atau apda kapasitas udara untuk menampung uap air.
Misalnya pada suhu 270C, udara tiap-tiap 1 m3
maksimal dapat memuat 25 gram uap air pada suhu yang sama ada 20 gram uap
air,maka lembab udara pada waktu itu sama dengan .
3.1.4. Kerapatan Uap Air
Massa uap air per satuan volume udara yang mengandung uap air
tersebut.(kelembaban mutlak)
ρv = mv
/V
Ρv
= kerapatan uap air (kg m-3)
Mv=
massa uap air (kg) pada volume udara sebesar V
V =
volume udara (m3)
Pada daerah lembab seperti di daerah tropis, ρv akan lebih
tinggi daripada daerah temperate yang relatif kering terutama pada musim dingin
(winter). Pada musim dingin kapasitas udara untuk menampung uap air menjadi
kecil.
3.1.5. Tekanan Uap Air
Hukum
Gas Ideal :
ea = n
R T/V
ea =Tekanan uap air (mb)
R =
Tetapan gas umum (8.3143 J K-1 mol -1)
T =
suhu mutlak (K)
V =
volume udara (m3)
Jumlah mol adalah n = m/Mv dan Mv = 18.016 untuk uap (H2O),
serta ρv = mv /V, maka berdasarkan persamaan di atas, maka tekanan uap
ditentukan oleh kerapatan uap air (ρv ) serta suhu udara (T).
3.1.6. Kelembaban Spesifik
Perbandingan antara massa uap air (mv), dengan
massa udara lembab, yaitu massa udara kering (md) bersama-sama uap
air tersebut (mv)
q =
m/(md + mv)
Nisbah
campuran (r) (mixing ratio),
massa uap air dibandingkan dengan massa udara kering
3.2. Alat – alat pengukur kelembaban udara
3.2.1. Psychrometer Bola Basah Dan Bola
Kering
Psychrometer ini
terdiri dari dua buah thermometer air raksa, yaitu :
- Thermometer Bola Kering
: tabung air raksa dibiarkan kering sehingga akan mengukur suhu udara sebenarnya.
- Thermometer Bola
Basah : tabung air raksa dibasahi agar suhu yang
terukur adalah suhu saturasi/ titik jenuh, yaitu; suhu yang diperlukan
agar uap air dapat berkondensasi.
Suhu udara didapat dari suhu pada
termometer bola kering, sedangkan RH (kelembaban udara) didapat dengan
perhitungan:
Psychrometer assmann
terdiri dari 2 buah thermometer air raksa dengan pelindung logam
mengkilat.Kedua bola thermometer terpasang dalam tabung logam mengkilat.Kipas
angin terletak diatas tabung pada tengah alat.Gunanya untuk mengalirkan
(menghisap) udara dari bawah melalui kedua bola.Thermometer langsung menuju
keatas.Alat dipasang menghadap angin dan sedemikian sehingga logam mengkilat
mencegah sinar matahari langsung ke Thermometer, terutama pada angin lemah dan
sinar matahari yang kuat.
3.2.3. Psychrometer Putar (Whirling)
Disebut juga sebagai
Psychrometer Sling/ Whirling.Alat ini terdiri dari 2 Thermometer yang dipasang
pada kerangka yang dapat diputar melalui sumbu yang tegak lurus pada
panjangnya.Sebelum pemutaran bola basah dibasahi dengan air murni.Psychrometer
diputar cepat-cepat (3 putaran/ detik).Selama + 2 menit, dihentikan dan
dibaca cepat-cepat.Kemudian diputar lagi, dihentikan dan dibaca seterusnya
sampai diperoleh 3 data.Data yang diambil adalah suhu bola basah terendah.Jika
ada 2 suhu bola basah terendah yang diambil suhu bola kering.
3.2.4. Higrometer Rambut
Higrometer rambut
adalah alat yang digunakan untuk mengukur kelembaban udara.Satuan meteorologi
dari kelembaban udara adalah persen.Alat ini menggunakan rambut manusia, karena
perubahan panjang rabut mudah diukur. Higrometer yang akan digunakan di pasang
di dalam sangkar stevenson.
Cara kerja dan prinsip
dari Higrometer rambut adalah bila udara lembap, rambut akan mengembang,
menggerakan engsel, kemudian diteruskan ke tangkai pena. Akibatnya, tangkai
pena naik. Begitu juga jika udara kering, rambut akan munyusut, menggerakan
engsel kemudian diteruskan ke tangkai pena. Akibatnya tangkai pena turun.
Barometer
Barometer adalah alat
yang digunakan untuk mengukur tekanan udara.Satuan meteorologi dari tekanan
udara adalah mbar (milibar), cmHg dan atm. Barometer ada dua jenis yaitu
barometer raksa dan barometer aneroid. Tetapi kegunaan mereka tetap sama yaitu
mengukur tekanan udara
Barometer termasuk
peralatan meteorologi golongan non recording yang pada waktu tertentu harus
dibaca agar mendapat data yang diinginkan.Selain itu, Barometer juga termasuk
dalam alat metorologi yang dipakai di permukaan bumi.Jenis alat ini umumnya
terdapat pada stasiun meteorologi untuk peramalan cuaca klimatologi dan
maritim.
3.3. Macam-macam kelembaban udara
- Kelembaban spesifik, yaitu perbandingan antara masa udara sebenarnya di atmosfer
dengan satu masa udara, biasanya dinyatakan dalam sistim matrik,
gram/kilogram.
- Kelembaban mutlak, yaitu masa uap air yang terdapat dalam satu satuan udara,
dinyatakan dalam gram/m3. Contoh : Kelembaban mutlak wilayah tropika
umumnya lebih tinggi dari wilayah temperate.
- Kelembaban nisbi (relatif humidity), yaitu perbandingan antara masa uap air yang ada di dalam satu
satuan volume udara, dengan masa uap air yang maksimum dapat dikandung
pada suhu dan tekanan yang sama. Oleh karena itu kelembapan nisbi dapat
pula merupakan perbandingan antara tekanan uap air (actual) dengan tekanan
uap air jenuh pada suhu yang sama. Satuan kelembapan nisbi dinyatakan
dalam bentuk %.
3.4. Cara Praktis Mengatur Kelembaban pada Tanaman
Pernahkah Anda menjumpai tanaman Anda tiba-tiba ujung
daunnya berwarna coklat, mengering, rontok bahkan berakhir dengan
kematian.Padahal tanaman Anda berada di dalam ruangan dan tidak ada panas yang
berlebihan.Bahkan kondisi ruangannya cukup dingin bagi kulit Anda.
Hal tersebut terjadi karena kodisi kelembaban yang ada
dalam ruangan Anda.Selain suhu dan cahaya, kelembaban merupakan salah satu
faktor yang penting dalam pertumbuhan tanaman.Kebanyakan tanaman dalam ruangan
(indoor plant), terutama yang kondisi aslinya berasal dari hutan tropika basah
membutuhkan kelembaban yang cukup dalam pertumbuhannya.Golongan ini misalnya
kelompok paku-pakuan, philodendron, monstera dan tanaman hias daun lainnya.
Pada kondisi dalam ruangan kelmbaban udara mudah sekali
menurun, apalagi bila ruangan kita ber-AC.Kelembaban yang rendah menyebabkan
transpirasi yang tinggi pada tanaman.Gejala yang muncul pada tanaman bila
kelembaban terlalu rendah diantaranya terjadinya pencoklatan pada pucuk-pucuk
daun, gugur daun, dan pembungaan yang sedikit.
IV. PENUTUP
A.Kesimpulan
1. Kelembaban
udara adalah tingkat kebasahan udara karena dalam udara air selalu terkandung
dalam bentuk uap air.
2. Kelembaban
memiliki Alat Pengukur dan Fungsi masing-masing alat.
3. Terdapat macam-macam kelembaban yang menjadi faktor
penentu kegiatan pertanian.
4. Kelembaban udara menyebabkan penyakit, dan penyakit
dapat tersebar melalui udara.
5. Kelembaban
udara adalah tingkat kebasahan udara karena dalam udara air selalu terkandung
dalam bentuk uap air.
B. Saran
Kelembaban menjadi faktor penting penentu kegiatan pertanian.
Dengan mengetahui kelembaban bisa meningkatkan pertumbuhan dan produksi
tanaman. Dengan alat kelembaban kita dapat mengetahui jadwal yang sesuai dan
mengetahui waktu yang tepat agat kegiatan pertanian dapat dilakukan dengan
baik.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2009. Agroklimatologi.
Pengaruh iklim terhadap pertanian.Bandung. Http:// www.infoplease.com/ce6/weather/A0870158.html (diakses
tanggal 30 September 2013 pukul 17.30 WIB)
Subarjo
M. Buku Ajar Meteorologi Dan
Klimatologi. Universitas Lampung: Bandar
Lampung.
Lakitan,
Benyamin. 2002. Dasar-Dasar
Klimatologi. Cetakan Ke-dua. Raja
Grafindo Persada. Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar